Cerita Sex HOT : Tanteku Nikmatku
CeritaSexHOT Kali ini membagikan Cerita Sex Tanteku Nikmatku yang merupakan Cerita Sex+17, cerita dewasa, cerita sex, cerita hot, cerita sex dewasa, kisah sex, dan pengalaman ini merupakan sensasi sex yang tidak akan pernah di lupakan. Untuk itu di simak CeritaSexHOT Tanteku Nikmatku ini :
Kejadian kira-kira setahun yang lalu di rumah Om ku. Om Hasan namanya. Om Hasan bekerja sebagai marketing di sebuah perusahaan. Kadang dia dapat tugas dari kantor untuk mengerjakaan pekerjaannya sampai luar kota, kadang bisa sampai satu minggu lamanya. Semua dia lakukan untuk mencukupi kebutuhan hidup keluarganya. Dan istrinya tante Rina juga membantu mencari uang dengan membuka warung kecil-kecilan di rumah. Mereka mempunyai tiga anak yang masih kecil-kecil. Tante Rina umurnya kira-kira 28tahun, orangnya lumayan menarik dengan postur tubuh setinggi 170 cm dengan ukuran dada 34B.
Dulu aku suka sekali melihat tubuh mulus tanteku, ketika dia sedang mandi karena memang di tempat kami kamar mandi pada saat itu atasnya tidak tertutup genteng dan tanpa berpintu, jadi kalau ada yang mandi di situ hanya dengan melampirkan handuk di tembok yang menjadikan tanda bahwa kamar mandi sedang dipakai.
Tidak itu saja, kadang tante Rina suka memakai baju tidur tipis tanpa memakai BH dan itu sering sekali kulihat ketika di pagi hari. Apalagi pas tante Rina sedang menyapu halaman depan pas dia menunduk otomatis toketnya yang lumayan besar dan motok kelihatan.
Pernah aku membayangkan gimana rasanya kalau aku ngentot istri Om ku sendiri. Tapi akhirnya aku cuma bisa onani di kamar mandi sambil mandi. Tapi akhirnya angan-anganku itu dapat kuraih ketika aku menumpang nonton TV di rumah tante Rina, siang itu ketiga anaknya sedang sekolah dan Om ku sedang tugas keluar kota.
Begini ceritanya, ketika aku sedang menonton TV yang ruangannya bersebelahan dengan warung tante Rina. Aku yang ingin mengambil rokok aku langsung menuju ke warung, saat itu tante Rina sedang menulis mungkin menulis daftar belanjaannya.
“Tan, aku mau beli rokok tapi bayarnya nanti sekalian ya?” ucapku kepada tanteku.
“Iya ambil aja sendiri Mas…” balas tanteku tanpa menoleh ke arahku yang berada tepat di belakangnya, dia masih sambil meneruskan menulis dengan posisi membungkuk.
Karena toples rokok ketengan yang akan kuambil ada di sebelah tanteku tanpa sengaja aku menyentuh toketnya yang kebetulan tanpa memakai BH.
“Aduh, hati-hati donk…nih dada tante jadi nyeri gara-gara kena sikumu” seru tante Rina sambil mengurut-urut kecil di dadanya yang sebelah samping kirinya. Karena dia tak memakai BH, jadi terlihat jelas putingnya yang berukuran lumayan gede itu.
“Iya maaf Tan, gak sengaja. Sini biar aku urut sama minyak urut, biar dada tante gak sakit lagi” tawarku kepada tanteku.
“Ya sudah sana cepat ambil minyak urut di dalam” jawab tanteku mringis menahan sakit sambil masih mengurut dadanya.
Dengan segera aku mengambil minyak urut yang ada di dalam, namun ketika aku kembali ke warung kulihat tante melepas baju bagian atasnya saja sambil masih mengurut dadanya.
“Nih tan minyak urutnya” sengaja suaraku agak keras sambil berpura-pura tidak melihat apa yang tante Rina lakukan.
Mendengar suaraku, tante Rina agak kaget dan segera memakai kembali baju bagian atasnya yang masih menggelantung di bagian pinggangnya. Tante Rina jadi agak gugup ketika menerima minyak urut yang aku berikan. Tanpa membuang kesempatan aku langsung menawarkan diri untuk mengurut dadanya yang sakit, namun tanteku agak takut. Dengan sedikit merayu dan memaksa akhirnya aku berhasil membujuknya dan akhirnya aku dapat ijinnya untuk mengurut namun dilakukan dari belakang.
Dengan pelan-pelan kuoleskan minyak urut di sambping toketnya, dengan sedikit keberanianku, aku mencoba untuk memainkan jariku dari belakang menuju ke depan. Sempat kaget juga ketika tanteku mengetahui aksi nakalku.
“Thomas…jarimu jangan nakal ya” seru tanteku namun tidak menepis tanganku dari badannya. Mendapat kesempatan itu aku tidak menyia-nyiakan dan aku mulai menggunakan kedua tanganku untuk mengurut-urut secara perlahan kedua toketnya yang masih ditutupi dari depan oleh selembar baju itu.
“Ohhh…” seru tante Rina ketika tanganku mengelus kedua toketnya dari belakang sambil kupilin-pilin putingnya.
“Stop Mas, henti…” belum sempat menyelesaikan bicaranya dengan cepat langsung kublikkan badannya hingga berhadapan langsung dengan diriku. Dengan leluasa kuciumi toketnya sebelah kiri sambil masih mengurut-urut di sebelahnya. Kemudian ku teruskan dengan menjilati kedua putingnya secara bergantian. Tante Rina mulai terangsang dengan ditandai mengerasnya kedua toketnya.
Tante Rina mulai merespon semua tingkahku, tangannya mulai meraba kontolku yang sudah tegang Dari tadi. Dimasukan tangannya dalam celanaku secara perlahan dia mengocok batang kontolku. Dan tiba-tiba tante Rina mengambil posisi jongkok. Setelah membuka resleting celana dan sedikit melorotkan CDku tante Rina agak sedikit kaget begitu melihat ukuran kontolku. Kontolku memiliki panjang kurang lebih 20 cm dengan diameter 3,5 cm, apalagi sedikit bengkok, dengan perlahan tanteku mulai mengulum kontolku dan semakin lama semakin cepat.
“Ohhh terus Tan, enak Tan….ahhh…” erangku sambil memegangi kepala tante Rina yang maju mundur mengulum batang kontolku. Karena aku sudah tak tahan, tubuh tante Rina lalu kuangkat agar duduk di pinggir meja dimana tempat dia menulis tadi, kubuka pahanya dengan sedikit memaksa, kulepas Cd yang dia kenakan terlihat jelas gundukan memek yang sudah basah.
Aku mulai menciumi memek tante Rina kujilati klitorisnya.
“Ahhh…Thomas…Tante mau ngecrot sayang…” desah tanteku. Beberapa saat kemudian tante Rina mencapai orgasme. Dia memegangi kepalaku agar tetap di memeknya dan mengalirlah cairan kenikmatan dari lubang memeknya memebasahi mulutku. “Crooott..crooot…croott….”
Tante Ria terlihat lemas, tapi aku masih tetap menjilati memeknya. Kemudian kurebahkan tubuh tante ke lantai warung, kubuka pahanya, kuarahkan kepala kontolku untuk masuk ke dalam lubang memeknya. Awalnya aku agak kesulitan karena memang aku belum pernah melakukannya. Rupanya tante Rina tahu kalau aku agak kesulitan untuk memasukan kontolku ke dalam lubang memeknya, dengan lembut di menuntun ujung kontolku tepat di bibir lubang memeknya.
“Masukin pelan-pelan aja ya…” bisik tanteku sambil menggenggam kontolku.
Karena aku sudah tak tahan lagi, aku tak menghiraukan ucapan tante Rina. Dengan sedikit memaksa akhirnya batang kontolku masuk seluruhnya ke dalam memeknya.
“Aooouuu….Thomas..pelan-pelan donk..” jeritnya kecil.
Perlahan kusodok memeknya sambil meremas-remas dua toketnya. Hampir 15menit aku menyodokan kontolku ke memeknya dengan gerakanku makin lama main cepat. Dan akupun merasakan hampir mencapai puncak.
“Tante, aku mau keluaaarr..” bisikku sambil mempercepat sodokanku.
“Keluarin di dalam aja Mas…” balas tanteku sambil menggigir mulut bawahnya dan menggoyangkan pantatnya secara beraturan.
“Iya Tan..aku keluarrr….” jeritku sambil menancapkan kontolku semakin ke dalam sambil masih memegangi toketnya. Rupanya tanteku juga mengalami orgasme untuk yang kedua kalinya.
“Ohhh …aahhhh…” pekik tante Rina.
Akhirnya kami tergeletak di lantai warung. Beberapa saat kemudian tanteku secara perlahan bangun untuk berdiri sambil mencoba melihat kemaluannya yang masih dibanjiri oleh sperma.
“Thomas ternyata kamu nakal juga ya..berani ngelakuin ini semua, tapi tante puas kog dengan kenakalan kamu ini” bisik tanteku manja.
Akupun cuma terseyum, sambil menaikkan kembali celanaku yang tadi dipelorotkan oleh tanteku. Tante Rina pun bangkit sambil menyempatkan mencium kontolku sebelum dia membenahi pakaiannya kembali.
Inilah pengalaman ngentotku yang pertama dan sejak itu kami sering mencuri waktu untuk mengulangi hal tersebut, pastinya ketika Om-ku dan anak-anak tanteku berangkat sekolah.